Teori Dasar Pondasi

Pendahuluan.


Ilmu mengenai pondasi bangunan meliputi sutau bidang ilmu teknik tersendiri yang dengan sebutan teknik pondasi dan dapat dipelajari dari buku-buku yang khusus mem,bahasnya. Pondasi untuk bangunan gedung sederhana umumnya termasuk yang sifatnya sederhana pula dan jarang kita jumpai problem pondasi yang sulit.

Pemilihan Sistem Pondasi
Sistem Pondasi bangunan dipilih yang sesuai dengan kondisi tanah dasarnya dan konstruksinya harus cukup kokoh dan kuat untuk menerima beban di atasnya dan melimpahkannya kepada tanah dasar di bawahnya. Selain ditentukan oleh factor-faktor treknis, system dan konstruksi pondasi juga dipilih yang ekonomis, yaitu dengan biaya pembangunan dan pemeliharaanya rendah tanpa mengurangi kekokohan konstruksi bangunan keseluruhannya. Yang mempengaruhi besarnya biaya pembuatan pondasi antara lain :
• Galian Tanah (Volume, Jenis Tanah)
• Pengeringan Lubang Pondasi.
• Pemancangan tiang kalau digunakan pondasi tiang
• Harga Bahan
• PengangkutanUpah pekerja
Untuk dapat memeilih dan menentukan sistem dan konstruksi pondasi diadakan penelitian mengenai sifat-sifat fisis dan mekanis dari tanah dasarnya dan juga keadaan air tanahnya. Pemilihan jenis pondasi memerlukan pengetahuan yang cukup tentang sifat dan kelakuan tanah dasar, konstruksi pondasi, cara-cara pelaksanaan pembuatan pondasi, bahan bangunan dan perhitungan kekokohan serta stabilitas. Dalam banyak hal, pengalaman berperan penting pada penentuan pilihannya.
Tergantung kondisi tanah dan keadaan medan di sekitar tempat y ang akan didirikan bangunannya, dipilih jenis pondasinya, diantaranya:
• Pondasi langsung dari pasangan batu atau beton, secara terusan atau memakai pondasi telapak dengan kolom-kolom atau pilar.
• Pondasi sumuran dari pasangan batu, kayu, baja atau beton.
• Pondasi Tiang dari kayu atau baja atau beton.

Pasangan Pondasi.
Untuk bangunan gedung biasa (rumah tinggal, gudang, pasar) yang dibangun di atas tanah dasar yang cukup baik atau kuat, lebar dasar pondasi dan kedalamannya biasanya tidak ditentukan dengan perhitungan, melainkan hanya menurut ukuran tembok. Dasar pondasi diletakkan cukup dalam di bawah permukaan tanah, agar tanah dasar di bawahnya cukup tertutup terhadap pengaruh luar oleh tanah di samping pondasinya. Pengaruh luar ini antara lain ditimbulkan oleh perubahan cuaca yang dapat menyebabkan retak-retaknya tanah karena kekeringan, atau pelembekan tanah karena genangan air. Bahaya erosi oleh arus air juga bisa terjadi bila pondasi dekan dengan saluran air, sedangkan dasar pondasi tidak cukup dalam letaknya. Pada tanah normal pada umumnya dasar pondasi diletakkan pada kedalaman 0,80-1,00 meter di bawah muka tanah. Lebar dasar pondasi di buat tidak kurang dari tiga kali tebal tembok. Pondasi satu batu di buat 0,80 – 0,90 meter dan untuk tembok setengah batu dibuat 0,60 – 0,70 meter. Dibawah pasangan pondasi di pasang suatu lapisan pasangan batu kosong, rongga-rongganya diisi pasir dan pecahan batu yang di padatkan dengan cara di siram air yang banyak sampai terendam air. Untuk tembok satu batu lebar pasangan batu kosong 1,00 – 1,10 meter dan tebal 0,15 meter. Untuk tembok setengah batu dibuat lebar 0,80 – 0,90 meter dengan tebal 0,10 meter.
Sebelum lapisan batu kosong dipasang, terlebih dahulu tanahnya diratakan dan dibersihkan. Batu-batu dipasang dalam perban, dengan ukurannya terbesar, paling sedikit 0,15 meter, dipasang siku-siku pada muka tanah. Semua batu diganjel kokoh dengan pecahan batu dan ditekan ke dalam tanahnya.
Biaya untuk pekerjaan tanah di hitung menurut anaalaisa BOW.
• Menggali 1 m3 tidak lebih dalam dari 1 meter, tanahnya digelar atau diangkut di sekitarnya atau diangkut sejauh kurang dari 3 meter.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Jenis tanah ! Pekerja ! Mandor
-------------------------------------------------------------------------------------------
Biasa ! 0,75 ! 0,025
Keras (dengan dandang) ! 1 ! 0,033
Batu – batu guling ! 1,5 ! 0,05
Lumpu r ! 1,5 ! 0,05
Batu cadas (dengan dandang) ! 2 ! 0,06
Kalau perludapat dikurangi menjadi tidak kurang dari 60%
• Mengangkut 1 M3 sejauh 30 meter :0,33 pekerja + 0,01 mandor
Mengangkut 1 M3 sejauh lebih dari 30 meter :
a
k = ------ (L+75)
275
k = biaya tiap M3
a = upah pekerja
L = jarak dalam meter
Di dalam rumus ini pengawasan dan biaya untuk alat-alat, bambu dsb, sudah diperhitungkan.
Kalau untuk pengawasan, ausan alat dan bambu dihitung tersendiri, maka untuk biaya tiap M3 adalah :
L + 75
k = a ------------
324

• Mengangkat (menaikkan) 1 M3 dari kedalaman lebih dari 1 meter, untuk tiap meter kedalaman dari titik beratnya
--------------------------------------------------------------------------------------------
Jenis Bahan ! Pekerja ! Mandor
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tanah ! 0,15 ! 0,0075
Lumpur ! 0,25 ! 0,0125
Batu – batu kecil ! 0,15 ! 0,0075
Batu – batu besar ! 1,25 – 1,50 kali (0,15 pek+0,0075 mandor
• Meratakan, membersihkan, menumbuk (memadatkan) dll, untuk tanggul, bendungan dll, tiap M3
0,25 pekerja + 0,01 mandor

Komentar

Postingan Populer